TUGAS RIVIEW 20 JURNAL

KAJIAN SENI RUPA DAN DESAIN
Nama: Nailah Rihhadatul Aisy | 202146500837 | R4K 
Nama: Suci Lutfiatunnisa | 202146500869 | R4K 


TUGAS KELOMPOK REVIEW 20 JURNAL TEORI FERDINAND DE SAUSSURE 


Jurnal 1

Judul: PENANDA DAN PETANDA PADA CERPEN ANAK KE HUTAN KARYA YOSEP RUSTANDI: PENDEKATAN SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE

Pendekata/persepektif: penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif pendekatan semiotik signifier/signified 

Teori: membahas tentang kajian semiotik Ferdinand De Saussure pada cerpen anak yang berjudul “Ke Hutan” karya Yosep Rustandi. Tujuan penelitian ini ialah mengupas penanda dan petanda pada cerpen anak “Ke Hutan” dengan studi semiotik Ferdinand De Saussure. Karena bukan hanya cerpen dewasa yang bisa dianalisis oleh pendekatan semiotik, tetapi cerpen anak juga bisa dianalisis, bahkan semua karya sastra dapat dianalisis dengan pendekatan semiotik

Analisis: hasil analisis setiap tulisan mempunyai makna tersendiri, adapun makna yang tersirat maupun makna tersurat. Pada cerpen anak Ke Hutan karya Yosep Rustandi, terdapat beberapa makna, baik makan tersirat atau makna tersurat. Makna tersebut ditelaah hingga menemukan makna yang lebih kompleks.

Kesimpulan: Apapun yang ada di dalam karya sastra memiliki tanda yang dapat diamati kemudian tanda tersebut menghasilkan makna baru. Maka dari itu, tidak ada batasan tanda dalam fenomena bahasa.


Jurnal 2

Judul: ANALISIS SEMIOTIKA DARI PUSI “CELANA IBU” KARYA JOKO PINURBO

Pendekatan/persepektif: penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif

Teori: teori Ferdinand De Saussure. Dalam kajian semiotika teori Ferdinand De Saussure paling penting untuk memberikan petanda dan penanda (Fanani, 2013). Berdasarkan hasil analisis, “Celana Ibu” merupakan celana dari hasil buah tangan Maria khusus untuk anaknya Yesus. Mengingat kisah Yesus pada waktu penyaliban dan kebangkitan tidak mengenakan celana. 

Analisis: Hasil analisis pada bait pertama, terdapat dua tokoh yang dihadirkan penyair yaitu Maria dan anaknya Yesus. Pada bait ini, menggambarkan suasana hati seorang ibu bernama Maria saat melihat anaknya Yesus atau Isa-Almasih dijatuhi hukuman mati oleh pemeritah Romawi yaitu Pontius Pilatus dengan raja Herodes. hasil analisis pada bait kedua, penyair menggambarkan rentang waktu Yesus bangkit dari kematian. “Bangkit” dalam KBBI mempunyai arti bangun dari tidur. Sementara, “Bangkit” dalam kisah Yesus memiliki makna hidup kembali sesudah kematian. Kebangkitan yang dialami Yesus merupakan suatu hal yang tidak pernah terjadi dalam kehidupan manusia. 

Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa “Celana Ibu” merupakan inti pesan yang disampaikan penyair dihari kematian dan kebangkitan Yesus. Karena disetiap bait puisi tersebut menggambarkan paskah yang sering diperingati oleh umat kristen. Oleh sebab itu, “Celana Ibu” memiliki makna sebagai hadiah yang paling istimewa yaitu “Doa” dari seorang ibu untuk memperlancar perjalanan anaknya menuju ke surga (tempat dunia akhirat). 


Jurnal 3

Judul: Nilai-Nilai Budaya Dalam Lagu Ndas Gerih Karya Denny Caknan; Studi Semiotika Ferdinand De Saussure

Pendekatan/persepektif : Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif kualitatif

Teori: Denny Setiawan atau Denny Caknan tergolong sukses menggugah generasi milenial untuk melek

budaya lewat karya-karya musiknya yang bernuansa daerah. Denny mulai dikenal publik ketika

lagu ciptaannya yang berjudul Kartonyono Medhot Janji viral di tahun 2019 silam. Pada penghujung tahun 2020 Denny merilis lagu baru yang berjudul Ndas Gerih. Lagu ini terbilang unik karena lirik lagu ditulis menggunakan 3 bahasa, yakni bahasa Jawa, Indonesia dan Inggris, dengan jumlah penonton lebih dari 30 juta dan menuai 27 ribu komentar. Tidak hanya itu, visualisasi dalam video klip lagu tersebut sarat dengan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal. 

Analisis: Berdasarkan hasil analisis semiotika Tujuan khusus dalam kajian ini yaitu; menemukan arti sebenarnya dari lagu Ndas Gerih, memetakan isi lagu sesuai dengan instrumen penelitian, dan mencari unsur budaya yang diangkat pada lagu Ndas Gerih ditinjau dari perspektif semiotika Ferdinand De Saussure. Dari beberapa tujuan tersebut nantinya akan ditarik kesimpulan mengenai bagaimana nilai nilai budaya yang disampaikan Denny Caknan melalui lagu Ndas Gerih.

Kesimpulan: Lagu Ndas Gerih ciptaan Denny Caknan dan Lek Dahlan tidak hanya sekedar hiburan bagi masyarakat Indonesia. Lagu ersebut sekaligus merupakan media mentransmisikan nilai-nilai kebudayaan yang sedemikian kental kepada khalayak. Nilai nilai kebudayaan secara spesifik tersematkan atau tertuang dalam lirik lagu, musik pengiring, atau visualisasi pada video klip.


JURNAL 4

Judul: KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSUREPADA LIRIK LAGU “BENDERA”)

Pendekatan/persepektif: penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik dari Ferdinand De Saussure 

Teori: objek yang digunakan adalah sebuah lirik lagu yang dianalisis setiap barisnya dalam bait-baitnya. Dalam analisis ini tahapan yang dilakukan adalah (1) menentukan tanda (Sign) dari lirik lagu yang mewakili sebagai objek penelitian (2) menuliskan penandan (signifier) ​​atau bentuk fisik yaitu lirik lagu “Bendera” versi Peterpan (3) menuliskan pertanda (signified ) yaitu konsep dari penandanya (4) Tahap selanjutnya adalah denganmelihat antara tanda, bentuk tanda dan konsep tanda dengan realis sosial dalam bentuk refrent atau realitas eksternal.Penelitian ini menjelaskan bagaimana nilai-nilai nasionalisme dibentuk menjadi sebuah lirik lagu kemudian diunggah menjadi lagu yang bernada atau musik sehingga menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati. Selain itu juga, karya tersebut mengandung nilai-nilai, dimana nilai-nilai pada penelitian ini memfokuskan pada nasionalisme

Analisis is: lagu yang diteliti adalah lirik lagu yang berjudul “Bendera”, lagu ini terdapatdalam album keempat Cokelat yang berjudul “Yang terbaik dari Cokelat”. Seperti yang telahdiatas tertulis bahwa lagu-lagu dalam album keempat mereka terdapat makna nasionalisme. Peneliti akan menganalisis lirik lagu tersebut dengan menggunakan teori semiotika dari ferdinand de saussure. Bahwa lagu Bendera mengkonstruksi tentang cinta tanah air serta bagaimana menjaganya. Lagu Bendera bukan lagu Nasional, melainkan lagu pop yang liriknya tentang kebangsaan dan cinta tanah air. Lagu tentang semangat kebangsaan yang cukup terkenal namun bukan lagu Nasional sebelumnya juga pernah dibuat oleh musisi pop seperti gombloh dengan lagi gebyar-gebyar.

Kesimpulan: Bahwa lagu Bendera yang dibawakan band Cokelat, memiliki nilai-nilai Nasionalisme yang tinggi. Lirik yang tajam dan penuh makna tentang kecintaan terhadap Negara dan juga dengan irama lagu yang rock membuat lagu tersebut memiliki semangat Nasionalisme yang tinggi pula. Umpan per umpan menggambarkantentang kecintaan terhadap tanah air yangdirepresentasikan melalui “Bendera MerahPutih” dimana yang dimaksud adalah bendera nasional republik Indonesia


JURNAL 5

Judul: Analisis Semiotika Struktur Ferdinand De Saussure pada film 'Berpayung Rindu'

Pendekatan/persepektif: Deskriptif Kualitatif

Teori: Ferdinand De Saussure mengemukakan bahwa semiotika umumnya digunakan sebagai alat mendefinisikan kategori dari tanda yang bisa mempresentasikan sesuatu. Dalam teori semiotika strukturalisme saussure menggunakan sistem bahasa seolah sudah menjadi kesepakatan bersama oleh semua pengguna bahasa.

Analisis: Dilihat dari penanda (signifier) dan penanda (signifier) beserta pesan moral yang terkandung film ini juga menampilkan beberapa adegan visual dan teks yang memiliki makna pembelajaran dan pembentukan karakter terhadap seseorang. 

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian analisis terkait pada film yang ditampilkan. film ini tidak terlepas dari kemampuan sutradara dalam membaca situasi dan menyesuaikan kondisi zaman.


JURNAL 6

Judul: Interpretasi Semiotika Ferdinand De Saussure dalam Hadis Liwa dan Rayah 

Pendekatan/persepektif: pendekatan semiotika, penelitian ini hanya menggunakan dua konsep diataranya adalah yang pertama signifiant dan signifie dan kedua kosep langue dan parole

Teori: Artikel ini merupakan penelitian yang mengakaji interpretarsi hadis nabi dalam bendera Rayah dan Liwa atau bendera tauhid. Di Indonesia organisasi yang menggunakan simbol bendera tauhid adalah organisasi Hizbut Tahriri Indonesia. Bendera tersebut ada dua warana yaitu hitam dan putih. 

Analisis: Dari hasil analisis beberapa faktor sudah mulai tergambarkan bahwa bendera yang menjadi identitas oleh organisasi Hizbut Tahrir Indonesia merupakan identitas bendera idiologi politik. Dengan kata lain, simbol bendera tersebut sudah bertrensformasi menjadi bendera yang mempunyai makna idiologis. 

Kesimpulan: Merujuk pada pemikiran Ferddinad de Saussure kdalam interpretasi simbol bendera HTI, menyimpulakan bahwa setiap parole-parole menjadi satu kesatuan sistem utuh dan kolektif. Sehingga menjadi langue yang membangun sistem, norma-norma tertentu sesuai dengan yang diharapakan oleh masyarakat. 


JURNAL 7

Judul: Perbandingan Konsep Linguistik Ferdinand De Saussure dan Abdul Qāhir al-Jurjāni: Kajian Konseptual

Pendekatan/persepektif: penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif pendekatan semiotik signifier/signified 

Teori: dari teori linguistik yang diusung oleh Saussure adalah dirancang secara sistematis dan terstruktur yang kemudian dipelajari oleh seluruh civitas akademika bidang keilmuan bahasa di seluruh dunia. Selain itu, dari teori tersebut muncul gerakan strukturalisme yang telah mempengaruhi ilmu-ilmu lain seperti antropologi, semiotika,naratologi dan lain sebagainya. 

Analisis: perbandingan penelitian ini dengan penelitian terdahulu mengenai konsep dasar linguistik adalah pada objek tokoh dengan pemikirannya yang diteliti. Namun penelitiannya sama dalam hal membandingkan konsep teori lingustik. Penelitian ini membandingkan konsep teori linguistik yang diusung oleh Al-Jurjani dengan Saussure sedangkan penelitian-penelitian terdahulu membandingkan konsep teori linguistik yang diusung oleh Saussure dengan Chomsky, Saussure dengan Ibnu Jinni dan membandingkan alJurjani dengan Saussure dan Chomsky. 

Kesimpulan: Setelah mengkaji konsep dan teori bahasa yang digagas oleh kedua tokoh besar dalam bidang lingustik, studi ini menunjukkan bahwa A-jurnaji dan saussure memiliki kemiripan atau keserupaan dalam beberapa hal; pertama terkait dengan langue-parole vs al-lughah-alkalam, Al- Junaji membahaskannya dengan kata al-lughah sebagai sebuah teori dan kalam sebagai praktik dari teori tersebut atau ucapan dari setiap individu. 


JURNAL 8

Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure pada novel 'Manjali dan Cakrabirawa' karya Ayu Utami

Pendekatan/persepektif: Jenis penelitian

semiotika adalah penelitian penanda dan petanda dan digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. 

Teori: Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa terdapat tanda makna yang dapat diteliti dengan kajian semiotika Ferdinand De Saussure. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis semiotika Ferdinan De Saussure pada Novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami? Dalam upaya mengungkap signifier dan signified yang terdapat dalam novel Manjali dan Cakrabiawa karya Ayu Utami. 

Analisis: Berdasarkan hasil analisis data Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada fokus 'penelitian yaitu analisis semiotika berdasarkan teori Ferdinand De Saussure yang terdiri dari analisis signifie atau signifiant, Dalam novel “Manjali dan Cakrabiawa” Karya Ayu Utami pada novel Manjali dan Cakrabirawa merupakan buku perpaduan antara roman, sejarah, misteri dan juga hal mistik yang ditulis oleh Ayu Utami. Alurnya tak hanya menambah wawasan, terkadang membuat berdebar penasaran bahkan gregetan. buku ini tergolong ringan dan mudah diikuti. 

Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa penanda dan petanda merupakan satu kesatuan dari tanda. Penanda yang berupa bentuk sedangkan petanda merupakan konsep. Dengan demikian, keduanya akan membentuk sebuah tanda yang memiliki arti atau makna. Memaknai sebuah tanda melalui pemaknaan pada dua hal, yakni signifier (penanda) dan signified (pertanda). Dalam novel Manjali dan Cakrabirawa Karya Ayu Utami ditemukan 17 kutipan yang menunjukkan konsep semiotika Ferdinand De Saussure yaitu signifier dan signified.


JURNAL 9

Judul: Analaisis Struturalisme Ferdinand De Saussure pada Puisi ألام Karya Kahlil Gibran

Pendekatan/persepektif: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dikarenakan peneliti melakukan analisis dengan dua teknik, yaitu teknik baca dan catat. 

Teori: Dapat disimpulkan bahwa strukturalisme adalah teori yang dapat digunakan untuk menganalisis unsur-unsur intirnsik yang terdapat dalam karya sastra muncul karena adanya hubungan antara unsur-unsur dalam karya sastra dan unsur-unsur tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Analisis terhadap karya sastra seperti puisi, prosa, dan drama memiliki perbedaan karena setiap karya sastra memilik unsur-unsur yang berbeda. Puisi lebih mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna, sedangkan prosa lebih mengutamakan unsur naratif atau cerita secara keseluruhan.

Analisis: Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa di dalam puisi tersebut mengandung gagasan mengenai peran dan karakter seorang Ibu yang digambarkan melalui dua bentuk emosi yaitu kasih sayang ibu terhadap anak dan kasih sayang anak terhadap ibu. Bentuk kasih sayang ini digambarkan dengan berbagai macam imajinasi yang mengajak pembaca untuk membayangkan sesuai dengan imajinasi yang telah ditulis oleh penyair dalam puisi tersebut.

Kesimpulan: dapat ditemukan fakta bahwa setiap unsur yang terdapa di dalam puisi “ألام” memiliki hubungan satu sama lain yang tidak dapat berdiri sendiri. Makna yang terdapat di dalam puisi merupakan hasil dari hubungan setiap unsur dalam puisi tersebut.


Jurnal 10

Judul: ANALISIS TEKS FERDINAND DE SAUSSURE DALAM LIRIK LAGU BISMILLAH SABYAN GAMBUS

Pendekatan/persepektif: dengan menggunakan pendekatan (metodologi) kualitatif.

Teori: Dalam hal ini, Saussure mengatakan istilah semiologi dengan makna suatu science that studies the life of signs within society (ilmu yang mempelajari seluk-beluk lambang yang ada atau digunakan dalam masyarakat). Saussure dangan pemaknaan semiologi seperti itu bermaksud memberi penekanan pada hal yang ikut membentuk atau menentukan lambang-lambang, dan hukum-hukum atau adanya ketentuan-ketentuan bagaimana yang mengaturnya. Sejak saat ini kemudian berkembang pandangan bahwa semiotika adalah semiologi tidak lain adalah the science of sign (ilmu tentang lambang-lambang).

Analisis: Dalam penelitian ini, penulis meneliti lagu Bismillah karya grup musik Sabyan Gambus untuk dianalisis menggunakan pisau analisis teks Ferdinand de Saussure. Bismillah yang menjadi objek penelitian ini jika dilihat dalam kajian unsur-unsur dakwah, maka termasuk ke dalam unsur materi atau pesan dakwah, yang mana seorang Dai dapat memberikan dakwah dengan menjelaskan bahwa segala sesuatu hendaknya dilandasi dengan selalu mengingat Allah dimana pun dan kapan pun berada.

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi penanda dan petanda, lirik lagu tersebut bermakna agar selalu mengingat Allah dan berserah diri kepada-Nya, mengucap syukur atas segala nikmat yang Allah berikan, serta mengakui kebesaran Allah atas alam semesta. Sedangkan dari segi fakta sosial menunjukkan bahwa, sebagian manusia hanya mengingat Allah ketika keadaan tengah terpuruk. Kata bismillah hanya diucapkan untuk hal-hal tertentu seperti hendak makan atau bepergian, selain itu rasa syukur hanya ditunjukkan ketika memperoleh suatu kesenangan. 


JURNAL 11

Judul: KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA LIRIK LAGU "MENOLEH"

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Analisis : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontruksi nilai-nilai nasionalisme dalam lirik lagu. Sebuah lagu pasti memiliki sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh penciptanya yang kemudian memiliki kesesuaian makna antara lirik lagu dengan realitasnya. Objek penelitiannya adalah sebuah lirik lagu yang dianalisis setiap bait-baitnya subjeknya adalah pesan nasionalisme yang terkandung dalam baris liriknya. Penelitian ini menjelaskan nilai-nilai nasionalisme dibentuk menjadi sebuah lirik lagu kemudian diunggah menjadi lagu yang bernada dan menjadi karya yang bisa dinikmati. 

Kesimpulam : Lagu berjudul "Menoleh" yang menggambarkan tentang pesan nasionalisme terhadap pahlawan dan bangsa Indonesia kepada anak muda. Pejuang bermodal tinta menorehkan kata-kata Berjuang banyak caranya termasuk dengan duduk berdiam dan dengan menuangkan buah pikirnya Mohammad Hatta Ki Hadjar Dewantara Mohammad Yamin dan Kartini juga Inspirasi dari mereka jadi bahan bakal selama-lamanya Berdasarkan lagu Pandji Pragiwaksono yang berjudul Menoleh, dapat dilihat bahwa makna lagu tersebut penuh dengan semangat nasionalisme. Kekuatan lirik lagu adalah unsur yang penting bagi keberhasilan bermusik, sebab pesan yang disampaikan oleh pencipta lagu ternyata tidak berasal dari luar diri pencipta tetapi bersumber dari pola pikir serta kerangka acuan (frame of reference) dan pengalamanan (field of eksperience) sebagai hasil interaksi dengan lingkungan sosial di sekitarnya.


JURNAL 12

Judul : MAKNA IKHTIAR DALAM FILM HARI YANG DIJANJIKAN (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE TERKAIT FILM PADA ERA PANDEMI COVID 19)

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Teori : metode kualitatif, dengan sumber data primer dan sekunder, adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan metode observasi dan dokumentasi, dengan teknik analisis data menggunakan analisis semiotika Ferdinand de Saussure yang menitik beratkan pada penanda (signified) dan petanda (signifier) serta objek (referent)

Analisis : Data yang diteliti yakni potongan-potongan gambar, teks, suara, atau bunyi-bunyian yang terdapat dalam film Hari Yang Dijanjikan berkisah tentang keluarga yang rukun dan bahagia, namun semua itu berubah ketika Puji kepala rumah tangga yang menjadi salah satu pihak yang harus menanggung dampak dari pandemic Covid-19. Tak hanya kehilangan pekerjaan Puji juga tidak mendapatkan pesangon karena pabrik tempat ia mencari nafkah hampir bangkrut. Situasi tersebut semakin menyesakkan bagi Puji dan Istri karena memikirkan utang yang belum dibayar. Kehidupan keluarga Puji sangatlah rumit di tengah pandemic covid 19. Puji menemukan banyak rintangan yang harus dihadapi saat sedang mencari rezeki untuk keluarganya. Masalah demi masalah berdatangan di kehidupan Puji, Namun Puji tidaklah menyerah dan terus berihktiar untuk mencari rezeki. Kisah kehidupan Puji dan keluarga patut diambil pesan didalamnya, karena film ini mengajarkan pentingnya berikhtiar.

Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna ikhtiar dalam film Hari Yang Dijanjikan (Analisis Ferdinand de Saussure terkait film pada era pandemic covid 19) ialah 

1. Proses terbentuknya bentuk-bentuk penanda sikap ikhtiar dalam film Hari Yang Dijanjikan peneliti uraikan dengan menggunakan Penanda (Signifier) menurut teori tanda Ferdinand de Saussure. 

Penanda (Signifier) berupa dialog atau teks yang terdapat pada film, dengan begitu peneliti menemukan bentuk-bentuk penanda sikap ikhtiar di dalam film Hari Yang Dijanjikkan sebanyak dua puluh satu dialog.

2. Proses terbentuknya bentuk-bentuk petanda sikap ikhtiar dalam film Hari Yang Dijanjikan peneliti uraikan dengan menggunakan Petanda (Signified) menurut teori tanda Ferdinand de Saussure. Petanda (Signified) berupa gambar atau visual yang terdapat dalam film, dengan begitu peneliti menemukan bentuk-bentuk petanda sikap ikhtiar di dalam film Hari Yang Dijanjikkan sebanyak enam belas adegan dengan menggunakan konsep teknik pengambilan gambar atau camera angle.

3. Peneliti mendapatkan hasil tanda-tanda makna ikhtiar dalam film Hari Yang Dijanjikan yaitu bekerja keras, bekerja dengan tekun, pantang menyerah dan tidak mudah.


JURNAL 13 

Judul: REPRESENTASI PERAN AYAH DALAM FILM SEARCHING (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE)

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Analisis : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran seorang ayah yang direpresentasikan dalam film searching. Seorang ayah memiliki peran yang vital di dalam sebuah keluarga. Bagi seorang anak, ayah adalah sosok yang sangat penting yang bisa mempengaruhi perkembangan anaknya sampai dewasa. Dalam perannya sebagai seorang ayah, tanggung jawab yang ia miliki tidak hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga mendidik anaknya, ayah harus tahu bagaimana mengasuh anak dengan baik. Ayah juga berperan sebagai seorang pendidik untuk anaknya. Dan juga ayah sangat berperan sebagai sosok yang mampu menjaga anaknya dari hal-hal yang tidak baik dan berbahaya. Peran seorang ayah akan mempengaruhi perkembangan anak kedepannya. Karena itulah peran seorang ayah sangat berpengaruh dalam keluarganya.

Kesimpulan : Menurut film Searching ada 6 kriteria peran ayah yang diperankan oleh David Kim dalam keseluruhan film. Diantaranya yaitu sebagai economic provider (pemberi nafkah), caregiver (pemberi perhatian), friend and playmate (teman bermain), teacher and role model (pendidik dan teladan), protector (pelindung) dan juga problem solver (pembimbing). Masing-masing dari indikator tersebut diperlihatkan oleh Aneesh Chaganty sebagai sutradara agar setiap orang khusunya laki-laki yang berperan sebagai ayah, baik untuk istri maupun anak-anaknya, agar dapat memberikan segala sesuatu yang terbaik yang bisa diberikan. Karena seorang ayah dalam keluarga adalah tulang yang menjadi penopang untuk keutuhan keluarga.


JURNAL 14

Judul: Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure Desain Kemasan Bakpia Kukus Tugu Jogja

Pendekatan: Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure

Teori: Pemahaman tanda terkait penggunaan elemen dan prinsip DKV pada desain kemasan.

Analisis: Kemasan dari produk tersebut juga terbilang tampil beda dengan bentuk yang lebih panjang dari kemasan bakpia pada umumnya dan di dalamnya pun masih terdapat plastik yang membungkus bakpia secara satuan. Hasil temuan menunjukkan bahwa Bakpia Kukus Tugu Jogja menggunakan relasi antara tanda verbal dan visual dengan menampilkan makna bahwa produk tersebut memiliki identitas berupa inovasi produk yang modern dan mewah namun tidak melupakan nilai-nilai luhur budaya Jawa yang bijaksana dan setara. 

Kesimpulan: Desain kemasan suatu produk merupakan hal krusial yang tidak hanya berperan sebagai pelindung dari produk semata tetapi juga sebagai media komunikasi yang mampu memberikan detil informasi produk kepada audiens.


JURNAL 15

Judul: REPRESENTASI ISU PERBEDAAN AGAMA DALAM FILM CINTA TAPI BEDA (2012): KAJIAN SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE 

Pendekatan: Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure

Teori: Teori agama dan kepercayaan oleh Durkheim, teori dari Hercock mengenai diskriminasi agama, dan teori dari Diana L. Eck mengenai pluralisme.    

Analisis: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tanda berupa Signifier dan Signified dalam representasi isu perbedaan agama (diskriminasi dan pluralisme) di film Cinta Tapi Beda, makna dari tanda-tanda berupa Signifier dan Signified tersebut dalam merepresentasikan isu perbedaan agama di film Cinta Tapi Beda. 

Hasil penelitian yaitu; (1) terdapat beberapa penanda (Signifier), seperti salib, tasbih, dan sebagainya, yang dimaknai sebagai Signified (petanda) perbedaan agama; (2) tanda tersebut memiliki makna tertentu di setiap scene, terdapat 2 scene yang menyimbolkan perbedaan agama, 3 scene diskriminasi agama, serta 4 scene menyimbolkan pluralisme agama

Kesimpulan: Karya sastra sering kali mengangkat isu yang tengah hangat di masyarakat, misalnya isu perbedaan agama, lalu menyalurkannya melalui media bahasa.


JURNAL 16

Judul: Analisis Semiotika Ferdinand De Sausures Makna Pesan Iklan Rokok A Mild Versi Langkah 

Pendekatan: Semiotika yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure

Teori: Menurut Hanafi ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pesan, yaitu : (1) Kode pesan adalah sekumpulan simbol yang dapat disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi seseorang; (2) Isi pesan adalah bahan atau material yang dipilih sumber untuk menyatakan maksud; (3) Wujud pesan adalah keputusan-keputusan yang dibuat sumber mengenai bagaimana cara sebaiknya menyampaikan maksud-maksud dalam bentuk pesan. Iklan mengandung tanda yang muncul dan menghasilkan makna pesan dalam iklan. Diteliti berdasarkan beberapa scane gambar dalam iklan.     

Analisis: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penanda dan petanda dalam iklan rokok A Mild versi langkah. Dalam iklan rokok A Mild ini awalnya tampil dengan slogan "Go Ahead" dimana hal ini menegaskan bahwa perokok A Mild bisa bebas melakukan sesuatu hal yang disukainya tanpa adanya rasa ragu. Tema ini cukup provokatif, dengan penyampaian iklan yang out of the box, A Mild sepertinya ingin membangun rasa" tidak tahu malu" dalam melakukan sesuatu yang positif, A Mild mencapai kejayaannya pada era ini, penjualan A Mild semakin naik semenjak adanya kampanye ini. dan A Mild juga menjadi merk rokok heritage lokal segme premium buatan philip morris dengan penjualan terbesar di dunia

Kesimpulan: Makna pesan dari iklan A Mild menciptakan produk yang bisa dikenali dengan maksud untuk menarik minat konsumen dalam bentuk nama, kemasan, logo, harga dan kekuatan visualisasi gambar.


JURNAL 17

Judul: MAKNA KRITIK PESAN POLITIK DALAM IKLAN ROKOK DJARUM 76 VERSI "CALEG CERDAS" (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE)

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Analisis : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan politik dalam iklan rokok djarum 76 versi "caleg cerdas". Iklan rokok djarum 76 dengan memunculkan sosok jin dalam iklannya. Iklan rokok djarum 76 ini membawa tagline "Yang Penting Happy" ini memiliki konsep iklan komedi ringan. Pada tayangan iklan ini memperlihatkan bahwa seorang caleg tersebut hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperlihatkan skill dan kemampuan yang dimilikinya. Ia hanya berambisi ingin mendapatkan jabatan tinggi tanpa memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Tanpa kita sadari iklan ini sudah memberi tanda kepada masyarakat bahwa iklan ini memiliki makna pesan tersendiri berupa ingin menjadi pemimpin yang cerdas tapi tidak memiliki ilmu pengetahuan. Seharusnya jika memang ingin menjadi pemimpin, sebaiknya calon tersebut haruslah memiliki ilmu pengetahuan, kemampuan yang imajinatif dan informative. Jika hanya untuk mendapatkansebuah jabatan lebih baik untuk tidak mencalonkan karna hanya akan merusak Sumber Daya Manusia.

Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan dalam iklan rokok djarum 76 memiliki makna kritik pesan politik terhadap kepemimpinan demokrasi yang terjadi di Negara kita. Dimana para pemimpin sekarang pada umumnya tidak memiliki latar belakang pendidikan politik namun tetap bersikeras terjun kedunia politik, mereka hanya bermodalkan tekad dan uang saja sehingga tak heran jika mereka masih menggunakan cara instan hanya demi kepuasan individu dan kelompok tertentu. Ini sangat berdampak buruk bagi kesejahteraan rakyat jika seorang pemimpin tidak memiliki kecerdasan berfikir, wawasan yang luas serta pengalaman yang cukup.karena seorang pemimpin akan menjadi panutan dan suri tauladan bagi orang banyak.


JURNAL 18

Judul: REPRESENTASI PERAN IBU DALAM DIMENSI PEMBANGUNAN KARAKTER DALAM IKLAN DANCOW VERSI HARI IBU DENGAN ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Analisis : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya iklan susu yang tidak hanya sekedar mempromosikan produknya tetapi terdapat makna serta pesan yang terkandung seperti iklan Dancow susu Dancow versi hari Ibu yang tertampilkan disebuah Youtube Channel Official Dancow Id dengan durasi waktu satu menit dengan Subsricabe sebanyak 35.9rb. didalam iklan tersebut terdapat juga Hastag yaitu #terbaikkarenabunda Dancow hari ibu 2019 OST. Nadin Amizah dengan viewers sebanyak 142.610 kali ditonton. Dengan caption "Terima kasih Bunda karena selalu memberikan yang terbaik untuk Si Buah Hati. Walaupun terkadang keinginannya berbeda dengan keinginan Bunda. Tetap dukung minat Si Buah Hati agar ia menjadi yang terbaik." Iklan ini menceritakan tentang hubungan tiga orang Ibu dalam mendukung dan mengembangkan potensi anak-anaknya. Masing-masing Ibu dalam iklan tersebut menginginkan anaknya menjadi yang terbaik. Namun masing-masing mereka dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah dalam menemukan dan mengembangkan potensi anaknya. Pasalnya keinginan anaknya berbeda dengan keinginan sang Ibu. Akan tetapi, para Ibu mengambil langkah yang dinilai sangat tepat untukmendukung minat si buah hati agar ia menjadi yang terbaik.

Kesimpulan : Petanda dan Penanda bahwa pada iklan Dancow Iklan susu Dancow versi hari Ibu tersebut berdurasi satu menit secara tidak langsung memiliki pesan yang terkandung terutama dalam pembangunan karakter. mengacu pada lima aspek pembangunan karakter yang telah ditetapkan terdapat tiga unsur yang ada didalam nya yaitu Seorang ibu melakukan pembangunan karakter dengan memberikan contoh-contoh yang baik sehingga hal tersebut memaksimalkan perkembangan otak anak, Seorang Ibu membantu membentuk karakter yang baik didalam diri anak dimulai dengan mengajarkan anak dengan membangun rasa kemandirian didalam diri anak. Dalam membangun karakter anak seorang ibu menggunakan komunikasi yang baik dan secara benar hal ini berguna untuk menjalin suatu kedekatan anak dan Ibu.


JURNAL 19

Judul: TARI SALONRENG SEBAGAI EKSPRESI KOMUNIKASI MASYARAKAT DI DESA ARA, BULUKUMBA (Analisis Semiotika Model Ferdinand de Saussure)

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Analisis : Tari Salonreng merupakan salah satu bentuk kesenian asli kabupaten Bulukumba dalam bentuk seni gerak. Tari Salonreng ini merupakan tari klasik/tradisional dari Ara yang telah tercipta sejak ratusan tahun lalu." Pada mulanya, tari salonreng adalah tarian rakyat yang ditarikan secara sederhana untuk penghormatan kepada arwah nenek moyang, atau menghala roh-roh jahat serta perlindungan pada dewata, agar negeri terhindar dari garring pua (penyakit menular). Setelah itu, tarian ini berkembang menjadi sebuah tarian yang ditarikan pada acara perkawinan dan upacara-upacara adat seperti: upacara pelantikan raja, dan upacara "Antamak" yaitu upacara tabur bunga di kuburan raja yang dihadiri oleh penghulu adat dan agama." Tari Salonreng yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Ara merupakan hasil cipta orang-orang Ara Tu Riolo (Nenek Moyang) dan sudah menjadi bagian dari kehidupan nereka. Tarian ini sudah melembaga dalam adat masyarakat.

Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tari salonreng bermakna keindahan perangai, menerima kebaikan, meninggalkan keburukan, keharmonisan daerah, menjaga norma serta pemerintah dan masyarakat yang bersatu. Dari keseluruhan temuan-temuan tersebut peneliti menilai bahwa inti dari tari tersebut adalah gambaran perilaku, sifat dan sikap masyarakat Desa Ara yang tercermin dalam gerak tari salonreng.


JURNAL 20

Judul: IKLAN ROKOK A MILD DALAM MEMBANGUN KONSTRUKSI REALITAS GAYA HIDUP REMAJA dengan analisis Semiotika Ferdinand De Saussure

Pendekatan : analisis semiotik yang dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure

Analisis : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklan A Mild versi “Mula Mula Malu Malu Lama Lama mau” membangun atau mengkonstruksi realitas gaya hidup remaja. Iklan A Mild versi “Mula Mula Malu Malu Lama Lama Mau” ini memvisualisasikan sepasang remaja yang saling rangkul yang terkesan mesra dan didukung pula oleh penulisan body copy-nya yang merangsang reaksi negatif beberapa pihak ini tentu dibuat dengan latar belakang semiologis serta bertujuan sebagai center of interest dari sebuah iklan dengan pendekatan emosional seperti A Mild ini.

Kesimpulan: pemaknaan yang diciptakan oleh audiens terhadap iklan cetak A Mild versi “Mula Mula Malu Malu, Lama Lama Mau” merupakan pemaknaan negative. Peneliti memperoleh hasil bahwa pemaknaan tersebut tercipta melalui adanya hubungan arbitrer antara penanda (signifier) sebagai sebuah gambaran kata dengan petanda (signified) yang merupakan sebuah gambaran konsep pikiran audiens sehingga terciptalah pemaknaan negatif tersebut. Bahasa penulisan diidentifikasi sebagai penanda (signifier) karena bahasa penulisan dalam iklan ini juga memuat makna persuasif emosional yang mengandung unsur seksualitas. Elemen desain visual diidentifikasi oleh penulis sebagai petanda (signified) karena melalui unit inilah gambaran konsep diperoleh audiens sehingga munculnya pemaknaan yang demikian yang diimpresikan melalui gestur elemen visual iklan tersebut, yakni sosok lakilaki dan perempuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Abstrak yang berjudul tentang novel novel "perahu kertas"

Mengidentifikasi Metafora, Metanimi dan Mitos Pada Puisi Manusia Istana Karya Radhar Panca Dahana